Kamis, 10 Februari 2011

BEASISWA BBM dan PPA

Beasiswa PPA dan BBM di Fakultas eguruan dan Ilmu Pendidikan sudah dibuka :)
Prodi PAUD dapat kuota 9 mahasiswi untuk PPA dan 10 Mahasiswi untuk BBM, untuk semester dua sendiri sudah ditentukan oleh pak Nasirun siapa yang dapat, Madya, Vika dan Fitri, selamat ya, sisanya sekitar 2 atau 3 orang lagi akan diambil dari semester 2 untuk beasiswa BBM, walaupun diutamakan untuk yang tidak mampu, tapi buat yang mau coba-coba silahkan mendaftarkan diri ke Mba Susi, dan untuk yang sudah mendapatkan beasiswa dari instansi swasta atau beasiswa lainnya juga diharap mengkonfirmasi ke Mbak Susi *jangan serakah, kasian yang belum pernah dapet :@ !!
ada lagi, inget kata pak Nasirun kalau udah dapet beasiswaya, jangan luain jasa yang ngurusinnya, maksudnya mba susi, kan udah kedabag kedubug bantuin ngurus beasiswa, jadi seenggaknya adalah upah lelah 50 ribu perak doang mah :) anak2 PAUD harus pada sadar sendiri dong :D
buat yang belum dapet beasiswa PPA dan BBM taun ini, keep fighting :) masih ada banyak beasiswa menunggu kita :) dan sesuai perjanjian, yang udah pernah dapet beasiswa bakal dinomor duain sama yang belum pernah dapet di tahun berikutnya :)
BTW untuk perndaftaran sendiri paling lambat tanggal 17 Februari 2011

SEKILAS TENTANG NEUROSAINS


ada mata kuliah baru di semester dua yang lumayan keren namanya, NEUROSAINS, hehe, dosennya Ibu Nina, Ibu imut-imut tapi udah S3, :P, kemarin dijelasin sedikit sih tentang neurosains sama Ibu Nina, Tapi biar lebih jelas aku browsing lagi nyari2, dan ini beberapa jawabannya. *Penjelasan tentang Neurosains disini lebih ke yang umum, sedangkan kita kan belajar neurosains khusus AUD, tapi lumayan buat referensi :)


Tugas dari ilmu neural (neural science) adalah menjelaskan perilaku manusia dari sudut pandang aktivitas yang terjadi di otak. Bagaimana bisa2nya otak yang tersusun dari jutaan sel-sel saraf individuil bisa menghasilkan perilaku dan bagaimana sel-sel ini juga terpengaruh oleh kondisi lingkungan? Mmm sungguh menarik dan menantang!
 
Neurosains merupakan bidang ilmu yang mengkhususkan pada studi saintifik dari sistem syaraf. Komunitas atau Perkumpulan Neurosains didirikan pada tahun 1969, namun pembelajaran mengenai otak sudah dilakukan sejak lama sekali. Beberapa hal yang dipelajari meliputi struktur, fungsi, sejarah evolusi, pengembangan, genetika, biokimia, fisiologi, farmakologi, informatika, komputasi neurosains dan patologi dari sistem syaraf. Secara tradisionil kelihatan merupakan cabang dari ilmu biologi. Namun, saat ini sudah banyak dilakukan kerjasama penelitian antar bidang ilmu dalam kerangka neurosains, seperti disiplin ilmu psikologi-neuro dan kognitif, ilmu komputer, statistik, fisika dan kedokteran.
Saat ini neurosains sudah melibatkan beberapa eksperimental saintifik sistematik dan investigasi teoritis atas sistem syaraf pusat dan periferal dari organisme biologik. Metodologi empirik yang digunakan oleh para neurosaintis telah berkembang dari analisis biokimia dan genetika dari dinamika sel-sel syaraf individual dan unsur-unsur pokok molekularnya hingga penyajian citra perseptual dan aktivitas motorik dalam otak. Bahkan saat ini sudah dilakukan pemodelan komputasional untuk mendukung neurosains.
Secara umum, neurosains mencakup semua bidang ilmu saintifik yang terkait dengan sistem syaraf. Psikologi, sebagai studi saintifik proses mental, dapat dianggap sebagai sub-bidang neurosains, walaupun beberapa teoris pikiran/tubuh tidak setuju dengan hal ini - menurut mereka, psikologi adalah studi proses-proses mental yang dapat dimodelkan dengan berbagai macam prinsip-prinsip dan teori-teori abstrak, seperti psikologi perilaku dan kognitif tradisional, dan itu tidak berhubungan dengan proses-proses syaraf. Istilah neurobiologi kadang dipakau sebagai ganti dari neurosains, walaupun istilah yang pertama merujuk pada biologi-nya sistem syaraf.
Neurolog dan Psikiater merupakan bidang khusus kedokteran yang secara spesifik mempelajari penyakit pada sistem syaraf. Istilah ini merujuk pada disiplin klinik yang menyangkut diagnosa dan perawatan dari penyakit ini. Neurologi berkaitan dengan penyakit dari sistem syaraf pusat dan periferal seperti ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis) dan stroke, sedangkan Psikiater fokus pada penyakit mental. Batasan antara kedua semakin kabur hingga sat ini dan dokter spesialis salah satunya sering mendapatkan pelatihan keduanya. Neurolog dan Psikiater banyak dipengaruhi oleh riset-riset dasar neurosains.
Berbagai tema-tema penelitian Neurosains (Beberapa diambil dari http://www.northwestern.edu/nuin/fac/index.htm):

  • Behavior/Cognition/Language
  • Biological Rhythms
  • Brain Imaging or neuroimaging
  • Cell Biology
  • Cell Imaging & Electrophysiology
  • Computational neuroscience
  • Development
  • Hearing Sciences
  • Language
  • Learning/Memory
  • Mechanisms of Drug Action
  • Molecular Neuroscience
  • Motor Control
  • Neurobiology of Disease
  • Neuroethology
  • Neuroendocrinology
  • Neuroimmunology
  • Signal transduction
  • Systems Neuroscience
  • Universal Grammar
  • Vision Sciences
  • Neurobiology of the neuron
  • Sensation and perception
  • Sleep
  • Autonomic systems and homeostasis
  • Arousal, attention and emotion
  • Genetics of the nervous system
  • Injury of the nervous systems


Beberapa buku teks yang bisa digunakan untuk mempelajari Neurosains:
  • Bear, M.F., B.W. Connors dan M.A. Paradiso, 2001, Neuroscience: Exploring the Brain. Baltimore: Lippincott. ISBN 0-7817-3944-6.
  • Kandel, ER, Schwartz JH dan Jessell TM, 2000, Principles of Neural Science (4th ed. ed.). New York: McGraw-Hill. ISBN 0-8385-7701-6.
  • Squire, L. dkk, 2003, Fundamental Neuroscience, 2nd edition. Academic Press; ISBN 0-12-660303-0
  • Byrne dan Roberts, 2004, From Molecules to Networks. Academic Press; ISBN 0-12-148660-5
  • Sanes, Reh dan Harris, 2005, Development of the Nervous System, 2nd edition. Academic Press; ISBN 0-12-618621-9
  • Siegel dkk, 2005, Basic Neurochemistry, 7th edition. Academic Press; ISBN 0-12-088397-X
  • Rieke, F. dkk, 1999, Spikes: Exploring the Neural Code. The MIT Press; Reprint edition ISBN 0-262-68108-0
Informasi online:
  • Intro to Neuroscience (http://azintaria.freespaces.com/index.htm) - Smith College Spring 2005

Belajar dari Sekolah Alam






holla , minggu ini aku pinjem buku di ruang baca prodi, judulnya lupa, kalau ga salah mencari sekolah yang membebaskan, awalnya suka covernya aja sih, taunya isinya keren, tentang cerita2 orang2 yang terlibat di sekolah alam, awalnya aku bingung sekolah alam itu apa, tapi habis baca, subhanallah, 4 thumbs up deh :)

habis baca aku langsung cari website resminya dan dapet beberapa foto2nya, pengen deh bisa liat langsung pembelajaran di TK alam, katanya sih di Bengkulu udah ada, lupa namanya apa tadi dikasih tau Pak Nasirun, nanti cari tau lagi deh, yang pasti kebanyakan Sekolah alam atau TK alam, selain menggunakan pendekatan belajar langsung dengan alam, juga mengutamakan aspek kerohanian pada anak didiknya, salluuut

Top 10 Signs of a Good Kindergarten Classroom

  1. Children are playing and working with materials or other children. They are not aimlessly wandering or forced to sit quietly for long periods of time.
  2. Children have access to various activities throughout the day, such as block building, pretend play, picture books, paints and other art materials, and table toys such as legos, pegboards, and puzzles. Children are not all doing the same things at the same time.
  3. Teachers work with individual children, small groups, and the whole group at different times during the day. They do not spend time only with the entire group.
  4. The classroom is decorated with children’s original artwork, their own writing with invented spelling, and dictated stories.
  5. Children learn numbers and the alphabet in the context of their everyday experiences. Exploring the natural world of plants and animals, cooking, taking attendance, and serving snack are all meaningful activities to children.
  6. Children work on projects and have long periods of time (at least one hour) to play and explore. Filling out worksheets should not be their primary activity.
  7. Children have an opportunity to play outside every day that weather permits. This play is never sacrificed for more instructional time.
  8. Teachers read books to children throughout the day, not just at group story time.
  9. Curriculum is adapted for those who are ahead as well as those who need additional help. Because children differ in experiences and background, they do not learn the same things at the same time in the same way.
  10. Children and their parents look forward to school. Parents feel safe sending their child to kindergarten. Children are happy; they are not crying or regularly sick.

PERKEMBNGAN DAN STIMULASI ANAK USIA DINI

8 tahun pertama usia anak, terutama BATITA (Bawah Tiga Tahun) merupakan masa penting bagi kelangsungan hidup dan tumbuh kembang anak. Masa ini merupakan masa paling penting untuk meletakkan dasar-dasar kesehatan, mental, intelektual, spiritual dan social anak di masa mendatang. Pada masa ini anak tumbuh, berkembang dan belajar dengan lebih cepat dibandingkan dengan usia lainnya jika ia mendapat perawatan dan pengasuhan yang dilandasi cinta dan kasih saying, perhatian, pemeliharaan kesehatan, pemenuhan makanan bergizi, dan memberi rangsangan yang mendorong perkembangan anak.

Apa yang harus diketahui oleh setiap keluarga dan masyarakat tentang perkembangan dan stimulasi anak usia dini ?

  1. Perawatan, pengasuhan dan perhatian yang diberikan kepada anak-anak sampai dengan usia 8 tahun merupakan hal yang sangat penting karena akan mempengaruhi masa depan anak.
  2. Anak hingga usia 8 tahun dapat tumbuh, berkembang dan belajar dengan sangat cepat jika orang tua dan keluarganya memberikan asuhan dengan penuh cinta dan kasih saying, pemeliharaan kesehatan, pemenuhan makanan bergizi dan memberikan rangsangan yang mendorong perkembangan anak.
  3. Orang tua dan keluarga harus memberi kesempatan dan mendorong anak untuk bermain, menggali dan melakukan percobaan-percobaan untuk membantu berkembang secara optimal baik fisik, mental, intelektual, spiritual dan social.
  4. Anak hingga usia 8 tahun belajar dengan cara meniru apa yang dilakukan oleh orang-orang yang paling dekat dengan mereka.
  5. Setiap orang tua dan pengasuh anak harus mengetahui kebutuhan anak agar sehat, tumbuh dan berkembang secara optimal.

SEKILAS TENTANG PAUD


Pada dasarnya PAUD adalah upaya pembinaan anak sejak lahir (*beberapa dosen bilang bahkan sebelum lahir alias masih didalam kandungan) hingga usia 6 tahun yang dilakukan dengan cara memberikan stimulasi atau rangsangan untung membantu pertumbuhan dan perkembangannya di segala aspek agar dia siap memasuki jenjang pendidikan yang lebih lanjut.
Semua anak hendaknya mendapatkan kesempatan untuk belajar.  Itu kata  John Comenius ( 1592-1670), tokoh pendidikan pendidikan anak. John menyumbangkan “kurikulum terintergasi”nya yang hingga kini masih banyak digunakan di banyak tempat, kurikulum tersebut tidak memisahkan bidang studi seperti sains, ilmu sosial, bahasa, seni dan matematika. Semuanya dilakukan secara terpadu.
Serupa dengan hal itu, Rousseau juga menentang pendapat bahwa anak adalah miniatur orang dewasa dan menurutnya pendidikan bagi anak harus sesuai dengan usia dan tingkat perkembangannya.
John Dewey sendiri berpendapat bahwa pendidikan anak harus dimulai dari psikologi, meliputi kapasitas minat dan perilaku belajar anak.
Prof. Marjory Ebbeck (1991) seorang pakar anak usia dini dari Australia menyatakan bahwa Pendidikan anak usia dini adalah pelayanan kepada anak mulai dari lahir sampai umur delapan tahun.
UU RI nomor 21 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional, menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Pemerintah yang menyadari pentingnya pendidikan sejak dini bagi anak maka melalui keputusan mentri pendidikan nasional nomor 01/2001 tanggal 19 April 2001 dibentuklah direktorat jendral pendidikan anak dini usia (PADU) dibawah direktorat jendral pendidikan luar sekolah dan pemuda, departemen pendidikan nasional.

BELAJAR SAMBIL BERMAIN


Belajar sambil bermain cenderung terjadi saat :
1.       Anak-anak merasa bebas mengekspresikan dirinya.
2.       Anak-anak tumbuh di lingkungan yang terbuka terhadap pengalaman dan pendapat baru.
3.       Anak-anak didorong untuk memanipulasi dan menilai ide-ide.
4.       Anak-anak diizinkan menjadi apa adanya.
5.       Anak-anak didorong untuk mempertimbangkan lebih dari satu penyelesaian untuk tiap masalah.
6.       Disiplin itu tegas tetapi tidak bersifatt menghukum.
7.       Orang tua dapat menerima keadaan yang sedikit berantakan.
8.       Otang tua tidak mengesampingkan prestasi anak-anaknya.
9.       Orang tua mempunyai keyakinan akan kemampuan anak-anaknya.
10.   Orang tua terkadang harus membiarkan anak-anak terus bermain jika mereka menikmatinya.
11.   Orang tua memberikan dukungan dan arahan tanpa ikut campur.
12.   Orang tua menunjukkan kreativitas dan fleksibilitasnya.
13.   Anak-anak diperkenalkan pada dongeng.
14.   Didorong untuk berkhayal.
15.   Si anak dibiasakan bergaul dengan anak-anak lain.